Setelah puas foto-foto dan
sarapan di Puncak Guha saya kembali meneruskan petualangan saya menuju Pantai
Cica Lobak. Pantai Cica Lobak ini terletak di Kecamatan Mekarmukti sekitar 10
menit dari Pantai Puncak Rancabuaya. Di antara warga di sekitar sini Pantai Cicalobak
ini sudah sangat terkenal, jadi tidak usah khawatir akan tersesat, tinggal
bertanya saja. Selain itu pantai ini juga terlihat mencolok dari jalan raya
juga sudah terlihat keindahan pantai ini.
Apa yang menarik dari
pantai yang terletak 120 KM dari pusat Kota Garut ini? Apakah perjalanan jauh
saya akan terbayar? Mari kita lihat fotonya, saperti yang saya katakan pantai
ini mirip sama Tanah Lot di Bali, tidak mirip banget sih, hanya sedikit saja
lumayanlah dari pada harus jauh-jauh ke Bali. Sebenarnya saya juga belum pernah
ke Tanah Lot, hanya lihat lewat foto saja. Jika di lihat dari Foto memang
kelihatan pantai ini tidak terlalu mirip. Biar lebih dramatis, anggap saja
mirip.
Sesampainya di Bali (eh
maaf Cicalobak maksud saya), di pintu masuk di jaga oleh penagih tiket, kita
diharuskan untuk membeli tiket seharga Rp 5.000 saja (sudah include sama
parkir). Di hari libur panjang pantai ini cukup ramai di kunjungi berhubung
saya datang tidak di hari libur panjang jadi pantai ini terlihat sepi pengunjung.
Hanya ada beberapa orang saja yang berkunjung ke pantai ini.
Pesona pantai ini adalah
batu karang yang besar besar dan menghampar sepanjang garis pantai. Jika saya
teliti batu karang ini mirip bebatuan dari lava yang membeku. Menurut analisis
ngawur saya mungkin saja jutaan tahun yang lalu ketika pantai ini terbentuk,
lapisan magma membeku ikut terangkat ke permukaan. Terkikis selama jutaan tahun
oleh deburan ombak maka jadilah hamparan batu karang yang indah ini. Setelah
saya teliti kembali karakteristik karang-karang ini mirip dengan bebatuan
karang di Tanah Lot, jangan terlalu serius, anggap saja mirip. Selain itu
Cicalobak juga mempunyai hamparan pasir hitam yang menjorok ke dalam hilir
sungai.
![]() |
Cicalobak di lihat dari muara sungai |
Ada banyak fasilitas yang
tersedia di sini, mushola untuk sholat, warung, dan toilet juga ada hanya saja
tidak terurus dengan baik. Mesjid terlihat kotor dan berantakan sementara itu
toliet terlihat kumuh dan tidak ada airnya. Tempat parkir tersedia cukup luas
jika membawa roda empat juga tidak usah kawatir, muat kok. Ada banyak saung-saung
untuk bersantai di sini, bahkan yang dekat lautnya juga ada. Seperti biasa sesi
foto-foto di mulai.
![]() |
Bebatuan karang yang besar-besar menjadi panorama di Pantai Cicalobak |
Berkeliling sana sini
melihat sekitar, foto sana foto sini sampai puas tak terasa perut saya kembali
lapar. Saya pun duduk bersantai di
saung-saung sekitar pantai dan membuka perbekalan. Sambil menikmati deburan
ombak dan panorama pantai yang semakin menambah nikmat santapan saya. Setelah
cukup puas bersantai saya kembali melanjutkan perjalanan yang masih panjang
ini.
Jika sesuai peta, maka
destinasi selanjutnya adalah Pantai Taman Manalusu, tapi karena saya telah
menjelajah pantai ini sebelumnya maka saya lewati dan langsung menuju pantai
Santolo. Jika di lihat dari Google Maps maka jaraknya sekitar 26 KM lagi.
Semangat!!!
![]() |
Panorama Pantai Cicalobak |
![]() |
Panorama Pantai Cicalobak |
0 komentar: